Kamis, 17 Juli 2014

Aku dan Libur

Sekarang hari libur, ya meskipun cuma tiga hari. Tapi bagi mahasiswi semacamku, itu cukup membahagiakan. Hari libur selalu ku habiskan dirumah, lepas dari status kejombloan atau apapun, aku memang suka menghabiskan waktu dirumah. Rumah adalah tempat yang nyaman menurutku, setelah pantai. Hal yang paling aku suka dari rumah adalah saat-saat baca buku sambil memakai selimut di kasur dengan pendingin ruangan di setel enam belas, lengkap dengan yoghurt di tangan. Inilah yang dinamakan surga dunia.
Aku bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk melakukan ritual rutin ini. Aku suka jalan-jalan, tapi kurang suka ke mall, aku lebih suka jalan ke tempat asing yang belum pernah dikunjungi. Berpetualang misalnya.
Buatku, mall bukan tempat yang buruk. Terkadang cukup asik buat nongkrong, tapi aku sudah bosan dengan hiruk-pikuk manusia metropolitan yang sibuk menghambur-hamburkan uangnya untuk barang-yang-belum-tentu-sangat-amat-penting. I'm don't envy them or anything, because it's their money and I don't have the right of it. But sometimes aku merasa masih banyak hal yang lebih berguna. Oke sebenarnya aku bukan mau bahas ini.

Masih tentang liburan, tempat ternyaman selain kamar adalah pantai. Ya, pantai adalah tempat tercantik. Aku suka pantai beserta pasir, ombak, dan matahari nya. Angin pantai selalu terasa menyejukkan, rambutmu akan tersibak dan kau akan kewalahan mengaturnya, ombaknya terasa sejuk seakan menggelitik tiap ruas jari-jari di kakimu. Pantai nampak lebih menawan di hari petang, begitu cantik. Angin nya semakin lembut dan membuat hati damai, hembusan angin di telinga seakan ingin memberimu suatu pesan dari Tuhan. 

Tapi perlu kalian tau, aku belum pernah ke pantai, dan mungkin kalian merasa ingin menjambak lalu menjedotkan kepalaku ke tiang berduri sekarang. 

Jujur, aku bisa mendeskripsikan pantai seindah itu karena aku mencoba menggambarkan apa yang kulihat di film. Meski aku tau kadang film dapat membohongi, tapi pantai pasti jujur. Siapa yang dapat membohongi sejuknya angin pantai? Siapa yang dapat membohongi indahnya matarahari di waktu petang, ingin tenggelam seolah malu-malu? Siapa yang mungkin membohongi suara ombak? Tidak ada seorang pun yang tega membohongi.

Mungkin suatu saat kita bisa pergi ke pantai, ajak aku melihat surga sebelum tiba saat nya surga Tuhan aku nikmati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar